Menurut cerita dari para sesepuh Desa, konon desa Tlomar merupakan tanah perdikan hadiah
pemberian dari Raja Madura Barat kepada salah satu Senopati perangnya yg
berhasil menumpas dan membunuh seorang Raja dikerajaan pulau Bali,
Senopati Pangrompak namanya, sepulang dari Bali Pangrompak membawa
penggalan kepala Raja Bali tsb dan menunjukkan kepada Raja Madura Barat
sambil berteriak Bengkahla'an artinya sudah tewas (sekarang menjadi nama
Bengkalan/Bangkalan).
Sebagai imbalan atas jasa heroiknya
terhadap Kerajaan Sang Raja Madura memberikan tanah perdikan untuk Sang
Senopati, bergegas Pangrompak berjalan kearah timur sambil mencari
lokasi tanah yg cocok untuk membuka lahan bermukim dan bercocok tanam,
tibalah suatu malam yg sunyi saat hendak beristirahat sang senopati
dikagetkan oleh sebuah cahaya digelapan malam ditengah2 tanah/hutan yg
begitu luas, cahaya tsb berjumlah tiga (telok), karena penasaran
Senopati Pangrompak berusaha mencari tahu dan mendekati cahaya tersebut,
semakin didekati cahaya tsb semakin tampak terang bersinar, dan
alangkah kagetnya ternyata cahaya tersebut berasal dari sebuah obor
(DIMAR) yg berjumlah tiga, (TELOK).
Sang senopati semakin heran
siapa yg telah menaruh dimar tsb ditengah2 tanah yg sepi tsb, tiba2
sperti sdh menjadi firasat akhirnya Pangrompak menetapkan bahwa tanah
inilah yg sangat cocok untuk ditinggali, dan konon tiga dimar tsb
ditemukan lokasinya dikediaman ndelem, (rumah/tanah yg ditempati
keluarga besar H.Damhudi)
Demikianlah asal usul nama desa Tlomar yg diambil dari kata2 ditemukannya telok dimar..
0 komentar:
Posting Komentar